BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di
era dan globalisasi sekarang ini persaingan sangat ketat, sehingga persoalan
kemampuan dan keahlian atau profesionalitas menjadi suatu tuntutan dan
keharusan yang harus dikedepankan dan bukan lagi saatnya dan tidak lagi relevan
mengedepankan persoalan latar belakang kedaerahan, misalnya putera daerah dan
non putera daerah, latar belakang etnis, keturunan, golongan, dan lain-lain.
Islam
mengandung ajaran semua dimensi kehidupan. Ia memberi pedoman kepada umat
manusia tentang apa yang pantas dan layak mereka lakukan dalam kehidupan ini.
Islam telah menetapkan ajarannya untuk kehidupan manusia mulai dari ia bangun
tidur di subuh dan pagi hari hingga ia tidur kembali di malam hari.
Banyaknya
masalah keduniaan yang bisa merugikan orang lain akibat tidak adanya
profesionalitas yang dimiliki oleh setiap individu. Misalnya di indonesia yang
sudah dilanda multikrisis yang sampai detik ini belum juga berakhir dan yang
paling banyak merasakan deritanya dalah rakyat kecil. Salah satu faktor
penyebabnya adalah karena tidak ada profesionalitas dari kalangan atas. Dalam
konteks ajaranIslam sangat menghargai keahlian dan profesionalitas yang
dimiliki oleh setiap manusia dalam mengembangkan serta menerapkan keahliannya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang islam menghargai kerja yang
profesional.
B.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui hadis tarbawi tentang Islam Menghargai Kerja yang Profesional,
2.
Untuk
mengetahui sumber riwayat hadis tarbawi tentang Islam Menghargai Kerja yang
Profesional,
3.
Untuk
mengetahui Takhrijul Hadis tarbawi tentang Islam Menghargai Kerja yang
Profesional,
4.
Untuk
mengetahui Asbab Al-Wurud hadis tarbawi tentang Islam Menghargai Kerja yang
Profesional,
5.
Untuk
mengetahui fiqhul hadis tarbawi tentang Islam Menghargai Kerja yang Profesional.
6.
Untuk
melengkapi tugas mata kuliah “ Hadist Tarbawi”.
BAB II
PEMBAHASAN
ISLAM MENGHARGAI KERJA YANG
PROFESIONAL
“Diriwayatkan dari Aisyah RA., ia
berkata, bahwa Nabi saw. Bersabda: “kalian lebih tahu tentang urusan dunia
kalian.” (HR. Muslim)
A. Sumber
Riwayat
Hadist
tersebut bersumber dari tiga orang sahabat, yaitu Aisyah, Anas ibn Malik, dan
Tsabit ibn Aslam. Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiqah salah seorang istri Nabi
saw. dan Umm al-Mu’minin. Nama Aisyah
berasal dari kat ‘Aisy artinya hidup.
Nabi saw.biasanya memanggilnya dengan nama ‘Uwaisy.
Selain itu, biasanya juga dipanggil Humaira
(artinya kemerah-merahan). Panggilan dengan menggunakan bentuk Taghsir seperti
itu sebagai bentuk ungkapan rasa kasih sayang dan cinta serta ungkapan lebih
akrab.
Aisyah
lahir dua tahun setelah Muhammad dilantik menjadi Rasul atau sekitar tahun 8
sebelum hijrah. Aisyah dinikahi oleh Rasulullah Saw.ketika masih usia 6 tahun
atau dua tahun sebelum hijrah ke Madinah, dan tiga tahun setelah wafatnya
Khadijah istri pertama Nabi Saw. dan berkumpul bersama dengan Nabi Saw di
Madinah dalam satu rumah hingga usia 9 tahun, yaitu pada bulan syawal tahun 2 H
setelah pulang dari perang Badar. Ada juga yang mengatakan tahun 1 H. Aisyah
tinggal serumah dengan Nabi saw.selama 8 tahun 5 bulan dan menjadi janda nabi
saw.ketika sedang berusia 18 tahun. Nabi saw.wafat pada hari senin 12 Rabiul
Awal 11 H/ 8 Juni 632 M ketika sedang dalam dekapan Aisyah, pada saat itu
memang adalah tepat hari giliran jatah Aisyah.
Aisyah
adalah tokoh sahabat perempuan terkemuka, dengan kecerdasannya ia sebagai ahli
fatwa, tafsir, fiqih, terutama ilmu faraid atau kewarisan, ilmu sastra, dan
lain-lain. Menurut Az-Zuhri (124 H/742 M), kalau dibandingkan ilmu yang
dimiliki Aisyah dengan ilmu yang dimiliki semua wanita dan atau isteri-isteri
Rasul yang lain dan ilmu para sahabat, maka ilmu Aisyah masih tetap unggul. Ada
hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang bersumber dari Anas, Nabi
Saw.bersabda : “Keutamaan Aisyah atas seluruh
perempuan, seperti keutamaan tsarid (jenis makan arab yang terdiri dari daging
dan roti) atas seluruh menu makanan.”
Aisyah
termasuk urutan keempat di antara para sahabat yang terbanyak meriwayatkan
hadis. Ia meriwayatkan 2.210 hadis. 174 hadis yang disepakati Bukhari dan
Muslim. 54 hadis yang diriwayatkan sendiri oleh Bukhari saja dan 68 hadis oleh
Muslim sendiri.Aisyah wafat di Madinah pada masa kekhalifahan Muawiyah pada
malam selasa, 17 Ramadhan tahun 57 H dalam usia 66 tahun.
B. Takhrijul
Hadis
Hadis
ini diriwayatkan imam Muslim dalam Shahihnya pada hadis no. 2363. Dan kualitas
hadis tersebut adalah sahih. Dalam riwayat lain yang semakna dengan hadis
tersebut diriwayatkan Ahmad dalam Musnadnya pada hadis no. 24399.
“jika sesuatu itu menyangkut
urusan dunia kalian, maka kalian lebih tahu. Adapun jika urusan agama kalian,
maka itu adalah urusanku.”
Ibnu
Majah dalam sunannya pada hadis no 2471 juga nmeriwayatkan dengan susunan
redaksi.
“Jika
sesuatu itu menyangkut urusan dunia kalian, maka itu adalah urusan kalian
sendiri. Dan jika sesuatu itu adalah urusan agama, maka itu adalah urusanku.”
C. Asbab
Al-Wurud
Adapun
latar belakang yang menyebabkan lahirnya hadis tersebut di atas adalah
sebagaimana diriwayatkan Muslim dari Anas ibn Malik, bahwa Nabi saw. pernah
lewat dihadapan para petani yang tengah mengawinkan serbuk (kurma pejantan) ke
putik (kurma betina). Nabi saw. berkomentar : “Sekiranya kalian tidak melakukan
hal ini, niscaya kurmamu akan bagus dan baik.” Mendengar komentar ini para petani
berhenti dan tidak lagi mengawinkan kurmanya. Beberapa lama kemudian, Nabi
Saw.lewat lagi di tempat itu dan menegur para petani: “Mengapa pohon kurmamu
itu?” para petani menyampaikan apa yang telah dialami oleh kurma mereka, yakni
banyak yang tidak jadi. Mendengar keterangan mereka itu, maka Nabi
Saw.bersabda: “Kalian lebih tahu tentang
urusan dunia kalian.”
D. Fiqhul
Hadis
Hadis
tersebut di atas, kalau dilihat secara tekstual saja tanpa melihat pada konteks
apa dan latar belakang historis apa yang menyebabkan lahirnya hadis tersebut
disabdakan, maka dipahami secara ekstrim dan berlebihan bahwa Nabi Saw. tidak
tahu dan tidak mengerti sama sekali serta tidak mau peduli terhadap urusan keduniaan.
Pemahaman seperti itu tentu saja keliru, sebab Nabi Saw.bukan Malaikat dan
beliau diangkat oleh Allah menjadi Nabi dan Rasul, namun sifat kemanusiaannya
tidak terhapus.
Di
samping itu, ada juga yang memahami hadis tersebut di atas secara sekilas dari
tekstualnya saja, bahwa dalam hadis tersebut Nabi saw.menganjurkan adanya sekularisme , karena pada satu sisi Nabi
saw.menyerahkan urusan dunia sepenuhnya kepada orang lain sehingga terkesan ada
pemisahan antara urusan dunia dan urusan agama. Pemahaman seperti itu juga
dinilai keliru. Para ulama dati kalangan manapun telah konsensus menyepakati
bahwa sekularisme adalah suatu aliran pemikiran dan paham yang bertentangan
dengan ajaran islam,sebab dalam aliran sekularisme mengajarkan doktrin yang
memposisikan urusan dunia terlepas dan tercabut dari ajaran agama, sehingga
dengan demikian ada pemisahan antara urusan dunia dan agama. Dalam konsep
ajaran Islam tidak mengenal tembok pemisah antara ajaran yang berdimensi dunia
dan agama. Islam adalah agama untuk kehidupan dunia dan keselamatan Akhirat.
Tujuan
keberadaan Nabi adalah untuk menjelaskan tentang keyakina tauhid, syariat, dan
akhlak dan bukan untuk menjelaskan masalah ilmiah, sains dan teknologi.
Pengertian “Dunia” yang beliau serahkan kepada kita dalam hadis tersebut di
atas adalah masalah ilmiah terapan yang didapatkan melalui hasil eksperimen dan
pengalaman hidup dan tidak ada hubungannya dengan masalah keyakinan ketuhanan.
Oleh
karena itu, upaya memahami pesan dan muatan hadis tersebut diatas adalah dengan
memahami berdasarkan pada konteks latar belakang historis sosial budaya ketika
disabdakannya hadis tersebut. Hadis tersebut disabdakan Nabi Saw. ketika
melewati para petani kurma yang tengah menyerbuk kurmanya sebagaimana
disebutkan pada latar belakang lahirnya hadis tersebut di atas hingga Nabi Saw.
bersabda kepada para petani: “Bahwa
kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian”. Ini artinya, bahwa Nabi
Saw. bersabda demikian sebagai respon dan bentuk perhatian dan penghargaannya
terhadap keahlian pada bidang pertanian kurma itu.
Jadi
urusan dunia dalam hadis tersebut di atas dimaknai sebagai sebuah pengetahuan
ilmiah terapan keahlian atau profesional pada suatu bidang tertentu. Nabi Saw.
menyerahkan urusan dunia kepada kita sebagai sebagai sebuah penghargaan
terhadap keahlian atau profisionalitas tertentu. Dengan demikian, hadis
tersebut diatas secara kontekstual dapat dipahami sebagai sebuah ajaran yang
mengedepankan persoalan profesionalitas.
Dalam
profesionalitas ini, ada tiga hal yang terkandung di dalamnya yang antara satu
dengan yang lainnya saling terkait yaitu:
1.
Mempunyai
kealian dan penguasaan pada suatu bidang tertentu dengan dilandasi oleh
kapasitas kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
Mempunyai
etika dan moral (akhlak).
3.
Memberikan
pelayanan dan Maslahat kepada orang lain, masyarakat dan lingkungan.
Dan
ketiga-tiganya harus terpadu. Menguasai dan ahli pada suatu bidang tertentu,tapi
tidak mempetimbangkan persoalan moral dan etika bahkan tidak bermoral, maka itu
tak dapat disebut sebagai profesional. Di samping itu, yang namanya profesional
harus apa yang dimilikinya itu dapat memberikan manfaat tidak saja pada dirinya
sendiri, tapi juga orang lain, masyarakat dan lingkungannya baik pada skala
kecil maupun skala lebih luas dan besar sepertiuntuk kepentingan berbangsa dan
bernegara.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan makalah di atas maka
penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya tidak ada pemisah antara ajaran yang
berdimensi dunai dan akhirat. Islam adalah suatu agama yang mengatur kehidupan
baik kehidupan dunia maupun keselamatan di akhirat.
Islam sangat menghrargai
profesionalitas, terbukti bahwa Nabi menyerahkan urusan dunia kepada umatnya
untuk menerapkan keahlian dan pengetahuan ilmiah yang kita miliki pada suatu
bidang tertentu.
Dengan demikian dalam ajaran islam
sangat mengedepankan profesionalitas dalam bekerja untuk menghadapi dan
merespon tantangan di era globalisasi ke depan yang penuh dengan persaingan
ketat.
DAFTAR
PUSTAKA
Sayadi,
Wajidi. 2009. Hadis Tarbawi Pesan-Pesan
Nabi Saw. Tentang Pendidikan. Jakarta: Pustaka Firdaus
Untuk File sahabat bisa download pada link dibawah ini :
No comments:
Post a Comment